SIDOKEPUNG – Di tengah arus digitalisasi yang kian masif, Pemerintah Desa Sidokepung mengambil langkah inovatif untuk memetakan potensi warganya. Melalui program bertajuk "Desa Dalam Angka", pemerintah desa menerjunkan tim khusus untuk melakukan pendataan mata pencaharian warga secara komprehensif. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan basis data yang akurat sebagai tolok ukur utama dalam merancang program pembangunan desa yang lebih efektif dan tepat sasaran.
Kegiatan strategis ini secara resmi diluncurkan pada awal pekan ini, dengan melibatkan berbagai elemen lembaga desa, terutama Karang Taruna sebagai garda terdepan di lapangan. Para pemuda-pemudi ini dibekali dengan perangkat dan formulir digital untuk mendata setiap kepala keluarga dari pintu ke pintu.
Sekretaris Desa Sidokepung, [Samsul], menyatakan bahwa program ini merupakan wujud komitmen pemerintah desa untuk beralih dari pembangunan berbasis asumsi ke pembangunan berbasis data.
"Selama ini, program-program pembangunan seringkali dibuat berdasarkan perkiraan. Kini, kami ingin mengubahnya. Dengan data riil mengenai pekerjaan warga—mulai dari petani, buruh pabrik, wirausahawan, hingga pekerja kreatif—kita bisa tahu persis apa yang dibutuhkan masyarakat," ujar Samsul saat ditemui di kantor desa oleh Kepala BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Sidoarjo Mohamad Isma'il, S.Si, M.Ec.Dev. Pada saat ditunjuk sebagai desa cantik (desa cinta statisti).
Menurutnya, data yang terkumpul akan diolah menjadi "Peta Potensi Ekonomi Desa". Peta ini akan menjadi acuan untuk merumuskan kebijakan, seperti:
Pelatihan Keterampilan:Mengadakan pelatihan yang relevan dengan mayoritas pekerjaan warga atau untuk mengembangkan potensi baru.
Bantuan Usaha: Menyalurkan bantuan modal atau alat bagi pelaku UMKM sesuai dengan jenis usahanya.
Pembangunan Infrastruktur:Membangun atau memperbaiki infrastruktur yang menunjang aktivitas ekonomi dominan di desa, seperti jalan usaha tani atau akses internet untuk pekerja digital.
Keterlibatan Karang Taruna dalam proyek ini bukan tanpa alasan. Mereka dianggap sebagai agen perubahan yang melek teknologi dan memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat.
Ketua Karang Taruna Sapujagat Desa Sidokepung, [Candra Made Purnama], menyambut baik kepercayaan yang diberikan. "Ini adalah kesempatan bagi kami, para pemuda, untuk berkontribusi langsung bagi kemajuan desa. Kami tidak hanya mendata, tapi kami juga belajar memahami kondisi nyata tetangga kami. Semoga data ini benar-benar bisa membawa perubahan," ungkapnya penuh semangat.
Seluruh rangkaian kegiatan pendataan ini didanai sepenuhnya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2025 yang telah disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Hal ini menunjukkan adanya perencanaan yang matang dan komitmen jangka panjang untuk menjadikan data sebagai fondasi utama pembangunan Desa Sidokepung.
Dengan program "Desa Dalam Angka" ini, Desa Sidokepung berharap dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan teknologi dan data untuk meningkatkan kesejahteraan warganya secara nyata.